Sebagian besar dari Anda mungkin sudah membaca preview kami sebelumnya yang memuji tinggi game ini. Impresi pertama yang ia tawarkan memang luar biasa. Menawarkan aksi si Snake dalam dunia open world dengan objektif yang bisa dicapai dengan beragam cara terbukti berakhir manis, apalagi dengan konten hingga ratusan jam yang bisa dinikmati jika Anda termasuk gamer yang cukup ambisius untuk memainkannya secara sempurna. MGS V: The Phantom Pain menawarkan cita rasa berbeda dibandingkan dengan seri-seri Metal Gear sebelumnya dan sejauh preview kemarin, semua elemen tersebut melebur ke dalam satu pengalaman bermain yang fantastis. Namun, memainkannya lebih jauh membuka mata kami akan satu hal – bahwa ia mungkin tidak sesempurna yang dibayangkan.
Bạn đang xem: Đánh giá metal gear solid 5
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Metal Gear Solid V: The Phantom Pain? Ini mengapa kami menyebutnya sebagai game yang menawarkan rasa puas dan kecewa di saat yang sama? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot
Di akhir Ground Zeroes, usaha Big Boss untuk menyelamatkan Paz dari Camp Omega ternyata berakhir bencana. Setelah berhasil mengeluarkan salah satu bomb dari tubuh Paz, Big Boss gagal memprediksi bahwa ada satu ekstra bomb lain yang terlewatkan oleh mereka. Paz yang dikala itu sadar, akhirnya memutuskan untuk loncat dari helikopter dan mengorbankan dirinya sendiri. Big Boss memang selamat, namun efek ledakan tersebut begitu destruktif hingga mencederainya. Seberapa parah? Cukup untuk membuat pasukan terbaik di dunia tersebut koma selama sembilan tahun.
Xem thêm: Đồng Nghĩa Của Keep Going Có Nghĩa Là Gì Trong Tiếng Việt? Keep Going On Có Nghĩa Là Gì
Berada di rumah sakit yang sama, sang dokter memutuskan untuk melakukan operasi plastik besar-besaran untuk mengubah wajah Big Boss untuk memperbesar kesempatannya selamat. Ia kini menyandang wajah dan identitas baru sebagai “Ahab”. Dan seperti yang bisa diprediksi, Cipher pun melancarkan serangan besar-besaran tanpa ampun untuk tidak hanya membunuh Big Boss, tapi melenyapkan seisi rumah sakit. Big Boss yang tak punya kemampuan fisik ini untungnya dibantu oleh sang rekan satu kamar – Ishmael yang wajahnya ditutup perban. Selamat dari satu ancaman ke ancaman lain, Cipher ternyata bukan satu-satunya pihak yang mengincar mereka. Seorang manusia yang tidak mempan ditembak peluru dan sebuah anak yang melayang dengan kekuatan telekinesis juga terlihat di sana, dan berusaha membinasakan semuanya, Big Boss maupun Cipher.